menuai lagi hati yang bergerigi
piasnya sampai ke ujung belantara
geliatnya pecah dedaunan rapuh di atas tanah bisu
belum cukup akarnya tancap kuat-kuat
hingga sesak berlarian didegupan hari
tapi .. lihat geliat masih mengeliat
tanda bahwa rapuh tak ada di genggaman
karna cengkraman mengerat pada alam .. ya .. pada alam ..
ehmmmmm ....
No comments:
Post a Comment