Tuesday 10 November 2009

Yang Maha Suci

Mekarlah hai sanubari
agar ku dapat sentuh yang suci

Mengembanglah tak terhingga
sampai luas langit pun jadi mengkerut

Tumbuhlah jauh tak terlihat
sampai angkasa mengecut pilu

Mekarlah .. mengembanglah .. dan tumbuhlah hai sanubari
sentuh yang suci

Gulai IA dengan pucuk indah sukmamu sampai mengakar di nadi
dan
biaarkan ikhlas meraja hingga terlihat dan terucap hanya NamaNya ..

Ya namaNya .. nama yang Maha suci ..

MELEK ..

Teler
Tak bisa tidur
Amarah tampar ini sabar

Ulang kali
Bujuk diri

Percuma!!!
Getir tlah meraja

Sekarang
Cuma ada pilihan bersarang
Lari
Atau
Berdiam diri sampai sengau
Disapu mentari

COBALAH ..

Berapa kali harus kukatakan
suaramu bisingkan telinga
tolong diam aku hanya ingin sepi menari sebentar di sini

coba kau lihat langit sore hari ini
adakah kicau burung bawa separuh waktu untuk kau semai nanti

bila iya..
ambillah dan silahkan lanjutkan langkahmu ..

PERGI !!!

Kedip mata tak terasa
perih membunuh ini jiwa
Tak mengapa karna itulah mau ku

senyuman mungkin bertengger di bibir atau juga tidak
aku tak tau yang aku tau banyak mata menatapku gelisah

ah .. sudahkah bahagia ku bagikan padamu
sudahkah nyanyianku belai nadimu

aku tak tahu
sungguh tak tau
karena
akupun tak tau kapan dan dimana langkah ku kan terhenti ..

LIHAT AKU ..

lihatlah
sukmaku mengkerut
sembilu tak jua pergi
ah ku ingin ia hilang bersama mega biru
agar hembusan angin senja terasa sejukkan hati

coba dengarkan
isakku melambung ke udara
mentahkan rembulan yang nyaris melingkar sempurna

jangan tanya mengapa
karena jawaban tlah mengambang jauh entah kemana
mungkin ia terlalu risih
sebab sedih menggantung manja di setiap baitnya
Creative Commons License
My Anthology by Stevy Towoliu is licensed under a Creative Commons Attribution-No Derivative Works 3.0 Unported License.
Based on a work at stevyanthology.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://stevyanthology.blogspot.com/.